http://m.detik.com/news/berita/d-3308933/ketika-makan-malam-harus-bawa-uang-satu-ransel-di-venezuela
Baca Berita Lebih Nyaman Install Applikasi detikcom
> Pilih Kanal detikcom 20DETIK detikX Hoax or Not detiknews detikfinance detikhot detikinet detiksport sepakbola detikoto detikfood detikhealth wolipop detiktravel detiktv detikfoto PasangMata detikForum Blogdetik MorningFriends detikrewards SolusiUKM dNewGeneration goMobile 
MENU
Rabu 28 Sep 2016, 15:42 WIB
Ketika Makan Malam Harus Bawa Uang Satu Ransel di Venezuela
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Transaksi pembayaran tunai di Venezuela (Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom)
Caracas - Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi di Venezuela di tahun 2015 adalah -5,7 persen dengan inflasi sebesar 121 persen. Bagaimana kemudian gambaran krisis di Venezuela?
detikcom dan sejumlah wartawan lainnya berkunjung ke Venezuela dalam rangka meliput KTT ke-17 Gerakan Non-Blok pekan lalu. Suasana kota Caracas tak begitu ramai di malam hari pada Minggu (18/9/2016).
Seorang pendamping delegasi Indonesia, Miguel, kemudian mengingatkan agar tak mencari makan di luar hotel. Alasannya, suasana kota menjadi rawan sejak krisis.
Transaksi pembayaran tunai di Venezuela (Foto: Bagus Prihantoro Nugroho-detikcom)
Kemudian untuk makan 11 orang di hotel, butuh uang sekitar 200.000 Bolivar. Mereka tidak menerima mata uang asing dalam transaksi, sehingga harus menukar uang ke money changer dahulu. Untuk diketahui, nilai tukar USD 1 sekitar 6 ribu Bolivar saat itu. Pecahan mata uang Bolivar sendiri paling tinggi nominalnya 100 Bolivar.
Karena itu, jumlah uang untuk bertransaksi begitu banyak. Sampai-sampai perlu ransel untuk membawa uang tersebut.
Untuk menghitung uang pembayaran saja, kasir perlu waktu beberapa menit. Tak cukup satu orang untuk menghitungnya.
Transaksi pembayaran tunai di Venezuela (Foto: Bagus Prihantoro Nugroho-detikcom)
Venezuela merupakan negara pengekspor minyak. Pada masa pemerintahan Hugo Chavez (1999-2013) dan harga minyak masih tinggi, banyak subsidi yang diberikan kepada rakyat.
Namun kini harga minyak dunia cenderung murah yakni antara US$ 45 - US$ 47. Tak heran ketika Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertemu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dia meminta untuk menekan produksi minyak agar harganya kembali naik.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar