Kekuataan Doa
Selasa, 22 Mei 2018
Bertepatan dg Ramadhan 1439 hari ke 5, pada satu kesempatan, sy dpt melakukan buka puasa bersama beberapa sahabat ...
berkumpul, bercerita dan berbagi pengalaman menarik...
Tibalah salah satu sahabat bercerita. Dia adalah seorang manajer sebuah institusi keuangan syariah terkemuka dan saat ini membawahi wilayah yg mencakup 4 propinsi. Sebuah jabatan yg menurut sy strategis dan sangat penting.
Sahabat sy bercerita, bahwa belum lama ini dia mengalami peristiwa yg menurut dia tdk masuk akal, dan cenderung "miracle".
Mengingat prestasinya yg cukup moncer, maka direksinya berkeinginan memberikan promosi jabatan ke daerah lain di Pulau Jawa yg notabene menjadikannya lebih dekat kepada keluarga dan memiliki grading yg lebih tinggi. Sbg informasi, sahabat sy tadi memang meninggalkan keluarganya di Jawa Barat dan melaksanakan tugasnya di daerah lain, sehingga sebulan sekali dia harus pulang ke Jawa Barat.
Menerima instruksi promosi tsb tentu saja membuat dia senang tak alang kepalang. Karena jabatan naik dan bisa lebih dekat dg keluarga, bahkan bisa jadi keluarganya bisa juga diboyong.
Namun jauh dilubuk hati sahabat sy tadi merasa "luar biasa galau".
Saat ini ybs memimpin sebuah unit kerja Financial Institution yg berbasis kepada Syariah Financial Services. Sedangkan promosinya adalah menduduki jabatan yg lebih tinggi di perusahaannya, namun utk memimpin unit kerja yg tdk berbasis kepada Syariah.
Sahabat sy tadi galau luar biasa,
Setelah melakukan istikharah, maka diapun menetapkan tujuan bahwa dia menolak promosi tsb dan menginginkan tetap berada di unit kerja existing dg satu tujuan, mengembangkan Syariah Financial Services di perusahaannya.
Konsekuansi keputusannya tsb berarti, dia telah menolak kesempatan promosi, memilih tetap berjauhan dg keluarga, dan "menantang" kehendak atasannya demi satu keyakinan yg dipegangnya yaitu mengembangkan Syariah Financial Services.
Tak menunggu waktu lama, setelah sahabat sy tsb menyatakan pendiriannya, maka Direkturnya segera memanggil ybs. Sahabat sy tadi, harus menghadapi kenyataan bahwa SK telah ditandangani Direks. Sahabat sy harus segera promosi dan mutasi ke unit kerja baru. Keputusan sdh diambil, dan harus segera dilaksanakan.
Menghadapi kenyataan itu, dengan nanar, dia menghubungi siapapun yg dia anggap cukup memiliki pengaruh agar bisa berbicara kepada Direkturnya utk membatalkan keputusan mempromosikan dirinya ke unitlain yg non syariah. Keinginan utk tetap berkiprah di Syariah Financial Services sungguh sangat besar.
Beberapa pejabat yg dihubunginya melakukan pembicaraan kepada Direkturnya, "melobi" agar keputusan promosi ke tempat lain tsb dapat direvisi... atau setidaknya sahabat sy tadi dipindahkan namun tetap berada di jalur syariah....Namun apa lacur, seluruh usahanya tadi tdk bisa mengubah keputusan yang telah diambil oleh Direkturnya.
Dalam kondisi terdesak, sahabat sy tadi merasa tak berdaya....
merasa lemah tak memiliki kuasa apapun atas dirinya...
Upaya maksimal telah dia lakukan namun tetap tak bisa mengubah keputusan Direksinya. Tak ada lagi ada yg bisa menolongnya, dan diapun mulai pasrah....
Tapi tunggu..... kata sahabat sy....
Bukankah masih ada satu kesempatan yg selama ini dia abaikan.
Doa....yaaa berdoa kepada Allah Ta'ala. Berdoa dan memanjatkan seluruh keinginannya agar tetap di jalur syariah.
Sahabat sy pun segera berdoa, memanggil, menghiba, merintih, dan mengadukan kondisi yg dihadapinya. Menceritakan keinginanya utk tetap bisa berada di jalur syariah kepada Allah Ta'ala. Mengadukan permasalahannya kepada Sang Khalik Pencipta Mkhkluk yg Maha Perkasa, Maha Berkehendak, dan Maha Bijaksana.
Dlm kepasarahan totalnya...dia meletakkan harapannya hanya kepada Tuhan Semesta Alam. Tak ada lagi upaya yg bisa dilakukan.
Beberapa hari kemudian, sahabat sy menerima informasi bahwa Direktur yg memutuskan utk merotasinya diganti....!!!
Yaaaa betul....dalam Rapat Umum Pemegang Saham perusahaannya, telah diputuskan bahwa Direktur yg telah memutuskan sahabat sy tadi promosi dan mutasi ke unit kerja laiin yg non syariah telah diganti...!!!
Efek dari penggantian Direktur tsb, maka Direktur yg baru, utk sementara menahan jalannya promosi dan melakukan wawancara ulang thd seluruh pejabat yg dipromosi termasuk sahabat saya.
Dalam wawancaranya dg Direktur baru, sahabat sy mengutarakan keinginannya utk tetap berada di unit kerjanya yg lama krn pertimbangan keyakinan thd prinsip2 syariah.
Dan apa yg terjadi selanjutnya, adalah rangkaian drama mengharukan dan menginspirasi saya....
Direktur yg baru mengabulkan permintaannya.... agar sahabat sy tadi dapat tetap memimpin Unit Kerja Syariah Financial Services di 4 propinsi yg saat ini dipegangnya.
Sy termangu mendengar ceritanya....
Beberapa sahabat yg hadirpun terpana....
Di malam Ramadhan 1439 H hari ke 5, sy disadarkan oleh sebuah "true story" bahwa kekuasan "Seorang makhluk" ternyata harus tunduk kepada "Kekuasaan Sang Khalik, pencipta makhluk"
Sy teringat sebuah hadist Nabi,
Telah bersabda Rasulullah Shollahu 'Alaih Wa Sallam; "Tidak ada yg dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah Ta'ala selain doa. Dan tidak ada yg dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik" (HR. Tirmidzi)
Sy bersyukur, mendapatkan cerita yg menakjubkan tsb dari sahabat saya. Sy berdoa agar sahabat sy tsb tetap diberikan jalan terang dan kemudahan dlm melakukan tugasnya sebagai Kepala Unit Syariah Financial Services di 4 propinsi......
Sy pun bersyukur telah mendapatkan cerita tsb di Bulan Ramadhan 1439 H.
"Takdir dan Doa Bertarung Di Langit......!!!!"
Surabaya, 22 Mei 2018
Malam Kelima Ramadhan 1439 H
Seperti ditulis oleh Guru Saya Bpk GAH
Matur suwun Bpk Gunawan Arif Hartoyo
Selasa, 22 Mei 2018
Kuliah Kehidupan dari Bpk GAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar